Minggu, 30 September 2012

SHALAT !!!


Shalat

Ini berawal dari pertanyaan saya pada orang yang shalatnya begitu cepat (hanya bertanya dalam hati),” Koq bisa shalat secepat itu ya? Baca apa ya?”. Hari pun terus berlalu hingga saya terus menemukan kejanggalan atau keanehan yang ada pada orang ketika shalat:
  1. Shalat cepat, Inilah yang masih saya pertanyakan,” Gimana bisa cepat ya?”
  2. Maju kedepan ketika shaf kosong (Dalam keadaan shalat berjama’ah telah selesai), kosongnya karena jama’ahnya sudah pulang
  3. Mundur hingga seperti membentuk letter “L”
  4. Menghalangi anak kecil yang lewat didepan ketika dalam keadaan shalat ( Memang ada hadits yang menjelaskan tentang hal ini malah lebih kejam yaitu diperintahkan dibunuh), loh… tapi kan ini anak kecil yang belum tahu apa – apa
  5. Mematikan handphone saat sedang shalat
Ke 5 hal itu pernah saya jumpai dan masih menjadi pertanyaan saya.
Tidak cukup dengan hal itu, saya menjumpai lagi ibadah secara cepat, yaitu wirid setelah shalat. Karena begitu cepatnya  saya tidak pernah ikut wirid berjama’ah sebab saya tak mampu menandingi kecepatannya dan telinga saya pun tak dapat mendengar jelas beberapa kalimat wirid yang di ucapkan.

Atas kejadian – kejadian itu saya bertanya dalam hati,” Kalau ibadahnya cepat kaya gitu, koq terlihat seperti malas bertemu dengan Allah ya?”. Mari kita misalkan kejadian ini kedalam hal yang lain.

“ Misalkan kita di jadikan panitia dalam sebuah acara dan dalam susunan panitia ada seseorang yang kita benci. Ketika di adakan rapat antara panitia pasti rasanya ingin sekali rapat itu cepat selesai sebab ada dia yang kita benci, ingin sekali tidak hadir tapi kita termasuk panitia jadi mau gak mau harus hadir.”

Mungkin saja orang yang shalatnya cepat belum bisa dikatakan cinta kepada Allah dan shalat pun sebatas kewajiban saja.

Kembali lagi dengan shalat yang cepat,” Kenapa berdiri mah lama tapi ruku’ dan sujud mah cepat banget ya? Padahal kan sujud itu tempat dimana seorang hamba dekat dengan Rabbnya.”. Anehnya lagi, jika disuarakan berdirinya lebih lama dibanding dengan yang tidak disuarakan (pelan).


Bagaimana bisa menemukan sebuah kekhusyu’an jika cara shalat seperti sedang marathon?
Saya yang shalatnya normal (Gak lama dan gak cepat) saja belum pernah bisa khusyu’.

Saya pernah menguji kecepatan shalat dengan membaca Al Fatihah tanpa memperhatikan bacaannya benar atau gak dan meninggalkan bacaan – bacaan yang sunnah tapi tetap saja masih kalah.

Apa ya yang bisa menyebabkan shalat begitu cepat?

NB: Tidak pernah terbesit untuk menjelekkan orang lain, saya disini hanya ingin kita mengitropeksi diri jika memang dalam kasus ini adalah sebuah kesalahan dan kita termasuk dalam karakter yang ada pada tulisan ini.
Jika saya yang salah, saya mohon maaf.

Jangan karena kita melakukan hal yang sama dengan yang ada  dalam tulisan ini lantas kita membenarkannya, lebih baik kaji lagi lalu bebenah diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar