Minggu, 30 September 2012

Cinta Itu Perlu Bukti

Untuk menutup hari ini sebelum tidur saya akan membuat sebuah catatan pendek tentang yang sering sekali saya jadikan status, hal itu adalah cinta itu perlu bukti.
Pasti kawan setuju kan? bahwa cinta memang harus dengan pembuktian.Cinta bila hanya sekedar kata itu bisa menjadi bohong, seperti apa yang dikatakan seseorang yang saya sukai sewaktu SMA," Kalo ngomong sayang doang mah semua orang juga bisa, buktiin dong."
Eits !!! Tapi saya tidak akan membahas tentang cinta yang tak halal melainkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tapi tapi saya pun akan membandingkannya dengan cinta kepada yang tak halal.

Mari kita telusuri kisah cinta remaja metropolitan. Karena yang akan saya bahas hanya seputar pembuktian ya jadi yang saya akan bahas sebatas bukti - bukti bahwa benar memang cinta.
Pembuktian yang sungguh naas dan menyedihkan, seorang wanita rela menyerahkan kegadisannya hanya untuk sebagai bukti cintanya kepada arjunanya, mungkin itu adalah hal yang paling ekstrim jadi saya akan mecoba mengupas dari hal yang sering kita jumpai.
Kawan pasti sering kan melihat sepasang kekasih yang belum halal dengan asyik dan bangganya memeluk kekasihnya entah itu ditaman, dipantai ataupun diatas motor. Itu mungkin bisa jadi tanda atau bukti cinta dan bisa juga sebagai kebanggaan lalu berkata," ini pacar gua loh, mesra dan romantis kan gua." idih...bikin dosa koq bangga !!!

Untuk yang tidak halal tidak berhenti sampai disitu aksi pembuktiaannya, masih banyak lagi jika disebutkan tapi cukup satu contoh itu saja ya soalnya kan mau dijadiin catatn pendek, heheheKita beralih kepada pembuktian cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.Banyak dari kaum muslim mengaku," ana cinta Allah, ana cinta Rasulullah." tapi hanya sedikit darinya yang mampu membuktikan pengakuannya.

Dengan berdalih jika shalawat itu bukti cinta kepada Rasulullah itu sudah cukup untuk kita membuktikan bahwa kita memang cinta Rasulullah, hal itu masih mengganjal hati saya dan membuat saya bertanya," Jika benar begitu cinta gak perlu dengan perbuatan dong, cukup dengan ucapan saja."

Dalam sebuah acara yang di adakan hari ahad malam, acara itu di isi penuh dengan shalawatan saya mendengar percakapan 2 orang jama'ah, kira - kira begini percakapannya:

A," Besok kita berangkat jam berapa?"
B," Abis ubuh aja biar gak telat, nanti sarapannya dijalan aja."

Sekejap saya pun langsung bertanya - tanya," Besok kan hari senin, masa mereka gak puasa sih, kan puasa senin kamis itu sunnah Rasulullah, masa giliran bid'ah pada semangat melakukannya giliran yang sunnah malas melakukannya."
Tidak hanya itu banyak yang gemar shalawat tapi shalat malam jarang dilakukan ( kalo gak melakukan mah itu TERLAAA....LU), padahal kan Rasulullah sangat menyukai shalat malam bahkan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah itu kakinya bengkak karena lamanya berdiri saat shalat malam.

MANA BUKTINYA?

Dalam buku Salim A. Fillah yang berjudul Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim disebutkan," Benarkah kita shalawat karena kita cinta kepada Rasulullah ataukah kita hanya ingin menyogok untuk medapatkan syafa'atnya."Lalu, dalam acara wisata hati, Ustadz Yusuf Mansur berkata," Jika shalawat tanpa tahajud, dhuha, sedekah itu namanya shalawat omong kosong." 

BENARKAH KITA CINTA ALLAH DAN RASULNYA????
 CINTA ITU PERLU BUKTI !!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar