Sabtu, 21 April 2012

Islam Dimainkan Pemeluknya Sendiri

Bismillahirahmanirahim

Kawan, apakah kalian tahu perkembangan islam di zaman sekarang?
Pasti kalian tahu kan?

Saya sungguh miris kehidupan islam zaman sekarang mulai dari penghalalan yang haram, lembut menjadi kasar dan tak adanya kasih sayang di antara umat muslim, ingin rasanya saya bangkit dan merubah itu semua tapi apalah daya saya bukan siapa - siapa, ilmu agama saya hanyalah ilmu yang tak sebanding dengan mereka yang mengaku mengerti agama tapi salah langkah.

bahasan ini saya ambil dari kejadian - kejadian yang saya alami
1. Kejadian Ahmadiyah

OK lah Ahmadiyah memang sesat dan salah tapi apakah harus dengan cara arogan seperti itu?
Bukankah Rasulullah mengajarkan kita untuk berkasih sayang?
Bukankah Rasulullah mengajak musuhnya dengan lembut,sabar dan penuh dengan kasih sayang?
Dan bukankah Rasulullah berperang jika memang di perangi duluan?

Maaf bila ada yang salah

Dizaman sekarang sungguh berbeda dengan apa yang di anjurkan Rasulullah, di zaman sekarang lebih senang menaklukan dengan batu, samurai dan api yang membara daripada mengajak dengan kelembutan,kesabaran dan kasih sayang


2. Masalah adik saya di dunia maya(masalahnya masih berjalan belum ketemu jalan keluarnya)

Sedih ketika saya mendengar dia cerita kepada saya bahwa nanti di kelas 2 SMK ketika PKL dia di haruskan melepas jilbab dan mengenakan rok mini, astagfirullah padahal sekolah dia itu sekolah dengan label islami tapi mengapa kerjasama dengan perusahaan seperti itu

dia itu lagi cinta - cintanya dengan busana muslimah,mencoba untuk istiqomah dan ingin meraih predikat muslimah soleha tapi mengapa ada kejadian seperti itu?
Apakah ini ujian Allah?
De,berjuanglah
jangan sampai kamu melepas jilbabmu, korbankan apapun demi mempertahankan jilbabmu, Allah pasti akan menolong jika kamu mau nurut sama Allah

dia ingin pindah sekolah atau kalau bisa ia ingin sekali masuk pesantren tapi sayangnya biaya tak mendukung untuk ia pergi dari sekolah itu
semoga Allah memberi rezeki yang tak terduga, Aamiin

3. Update Status

sudah sering ku jumpai hal ini yaitu update status penuh dengan kemesraan padahal mereka belum terikat pada pernikahan. Hal ini bukan terjadi hanya pada orang awam tapi terjadi pula pada orang yang bisa di bilang ngerti agama karena mereka adalah anggota majelis

kalimat mesra pun terangkai dan terpajang pada status dan wall yang dengan mudahnya di baca para teman
punya maksud apa kalian mengumbar kemesraan yang haram itu?

Apa kalian ingin membuktikan bahwa kalian ini pasangan yang serasi dan romantis? lalu membuat kami yang tak punya pasangan iri ?

Sobat....
godaan syaithan begitu kuat, hingga mungkin setiap kata - kata mesramu itu bisa menjadi rasa kami ingin mencobanya pula

Sobat....
Janganlah kau umbar kata mesramu itu karena itu belum pantas terucap dari mulut yang mempunyai iman, kalau memang tak punya iman silahkan saja karena itu sama saja telah keluar dari islam

dari cerita teman dan dari kejadian yang ku dengar ternyata tempat bertemunya 2 insan bukan cuma di taman, mall dan tempat sepi lagi tapi kini beralih ke tempat ibadah atau masjid dan tempat - tempat majelis
(pantas aja semangat datang,wong ada sang kekasih)
ilmu melayang dosa diraih

inilah perkataan seorang teman," aku kaget loh,yang aku kenal orang ini pendiam dan baik agamanya tapi ternyata dia pacaran."

ada lagi nih(lucu deh,hehehe),"Kamu bukan wanita soleha ya,masa pacar sendiri sakit gak di jenguk."
lucu kan?hehehe
saya saja tertawa ketika mendengarnya

Kamis, 19 April 2012

Rahmat Allah Bukan Hanya Dalam Kebahagiaan

Rahmat Allah Bukan Hanya Dalam Kebahagiaan

oleh Heaven Light pada 6 Maret 2011 pukul 9:42 ·
Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah di kesempatan kali ini ada yang ingin ku bahas, pada kesempatan kali ini aku akan membahas tentang kasih sayang Allah
kasih sayang atau rahmat Allah adalah segalanya untuk kita sebagai manusia, rahmatNya yang menentukan semua,mulai dari dunia, di alam kubur hingga akhirat


Di dunia rahmatNya bukan hanya berupa kebahagiaan tapi rahmatNya itu juga bisa berupa sebuah kesusahan atau kesedihan namun rahmatNya yang sering manusia sadari hanyalah di dalam kebahagiaan padahal kebahagiaan juga tak selamanya dapat menjadi rahmat tapi kebahagiaan dapat juga bisa di sebut ujian terutama dalam kebahagiaan karena kelebihan harta dan kecantikan/ketampanan fisik.

Apa sih contoh dari rahmat Allah yang meliputi kesedihan?

Contohnya adalah permasalahan yang sering kita alami seperti putus cinta,uang yang hilang,dan lain-lain

Koq hal yang menyedihkan seperti itu bisa di jadikan sebagai bukti rahmatNya sih?

Mungkin sudah banyak orang yang mengerti namun tidak sedikit juga orang yang tak mengerti dan ada pula orang yang mengerti tapi tak mengert.i
Orang yang mengerti sudah jelas dia akan tetap tersenyum meski pahit yang di terima, dia akan terus tetap bersyukur meski yang di terima/di dapat tidak sesuai dengan yang dia harap.

Kenapa demikian?
Itu semua karena dia tahu bahwa yang tahu terbaik untuknya hanyalah Allah Azza Wa Jalla

Bagaimana dengan orang yang tidak mengerti?
Orang seperti ini lebih kental dengan mencaci dan menyalahkan Allah, dia tidak pernah sadar bahwa apa yang ia punya adalah rahmat dari Allah, hidup saja sudah menjadi rahmat Allah.

Kenapa dengan hidup?
Ketika bumi di ciptakan Allah memilih manusia sebagai khalifah di bumi padahal selain manusia ada malaikat yang begitu taat pada Allah Ta'ala hingga pada saat penetapan pun malaikat protes kepada Allah,"Ya Allah Ya Rabbi kenapa Engkau menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi padahal aku ini adalah makhlukMu yang paling taat dan patuh padaMu?"

Akhirnya Allah mengetes malaikat untuk menjadi khalifah di bumi dengan di beri sedikit hawa nafsu dan akhirnya malaikat pun mengalah dan mengaku tidak sanggup untuk menjadi khalifah di bumi.
Lihatlah sobat malaikat yang begitu patuh saja masih terkalahkan oleh manusia.

Lalu orang yang mengerti tapi tak mengerti ini seperti apa perilakunya?

Menurutku, ingat hanya menurutku orang seperti ini adalah orang yang hanya mampu bersyukur di kala bahagia dan di kala sedih ia terus meratapi takdir dan seolah-olah tidak mengenal Allah
Tidak mengenal? maksudnya?
Orang yang mengenal Allah pasti tahu sikap apa yang harus di ambil dan tentunya bukan sikap meratapi atau menyalahkan takdir yang di ambil.


Wah...Ternyata setelah di lihat ke atas contoh rahmat dalam kesedihan belum di jelaskan,hehehe....

Maaf maaf ya
1. Putus Cinta atau Patah Hati
Hal seperti ini pasti begitu menyakitkan kan di hati?apalagi bila cintanya sudah full (bensin kali ya full, hehehe), wah....pasti jalan yang buruk pun akan di lakukan seperti menyerahkan kehormatan demi sang kekasih kembali dan bunuh diri yang di anggap sebagai penghilang rasa sakit (hilang sih tapi cuma untuk di dunia dan di akhirat telah di siapkan rasa sakit yang sangat melebihi rasa sakit hati). Allah melakukan hal itu karena Allah cemburu karena cintaNya telah di dua kan, bukankah cemburu itu bukti kasih sayang? Dalam hal ini sakit hatinya dalam hal pacaran tapi ada juga dalam hal yang lain seperti di hina.
Koq hinaan bisa juga termasuk rahmatNya? Yang pernah ku dengar hinaan itu bisa mengangkat derajat kita di mata Allah bila kita sabar, INGAT BILA KITA SABAR

2. Uang yang hilang
Hmmm....Uang yang hilang ya? Kayanya pembahasan sama saja dengan sakit hati. Jika di dalam sakit hati Allah cemburu karena kecintaan kita terhadap manusia,dalam pembahasan ini Allah cemburu karena kecintaan kita terhadap harta

3. Sakit atau tidak sehat
Sakit adalah salah satu rahmat Allah, kenapa demikian? Karena sakit kita bisa istirahat dari rutinitas yang sering membuat kita capek dan lalai dengan perintahNya dan sakit pun mampu menggugurkan dosa-dosa kita

Wah....wah....ternyata kita banyak yang salah ya dalam mengambil sikap

Yuk....mari kita sama-sama bebenah diri untuk bisa menjadi hambaNya yang sebenar-benarnya

Ingin sih membuat note ini dengan menyisipkan Ayat-ayat Allah tapi ilmu ku belum sampai, jadi saat ini ya sebatas ini saja

Semoga bermanfaat ^_^

Mohon maaf bila ada salah - salah kata

Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Writen By Syamsul Rohmadian

Minggu, 15 April 2012

PERTANYAAN KEHIDUPAN

PERTANYAAN KEHIDUPAN

 




Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhana Wa Ta'ala Tuhan Semesta Alam dan shalawat kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam

terima kasih kepada Allah yang telah masih memberi hidup hingga pada kesempatan kali saya akan membuat sebuah catatan yang mungkin semua orang sudah pada tahu tapi kenyataan pada tidak tahu dan tidak sadar

baik saya akan memulai bahasan,tapi sebelum memulai saya mau bertanya terlebih dahulu :
1. Sudah benarkah kita hidup?
2. Sesuai syariat kah kita hidup?
3. Apakah benar yang kita hadapi adalah hal yang terberat?
4. Banyakkan mana waktu untuk Allah atau waktu untuk dunia?
5. Banyakkan mana perbuatan dosa atau pahala?
6. Lebih sering ingat Allah apa hal duniawi?

Silahkan di jawab di komentar ^_^

saya akan mengurai sedikit dari pertanyaan di atas

1. Sudah benarkah kita hidup?
Kalau jawaban bercandaan mah pasti gini,"sudah lah,kan sudah jalan,makan,nafas,dll."
wah....sungguh benar jawaban itu,memang sangat sungguh benar tapi sayangnya bukan itu yang ku maksud itu hidup benar di hadapan Allah bukan di hadapan manusia (wah...wah...kayanya pertanyaan nomor 2 akan terbahas disini nih,hehehe.Maaf ya pembaca kalau nanti langsung ke pertanyaan ke 3)

Benar di hadapan Allah sungguh beda dengan benar di hadapan manusia. Benar di hadapan Allah sudah pasti benar dan yang terbaik dalam menjalani hidup sedangkan benar di hadapan manusia itu tidak pasti kebenarannya,bisa salah bisa juga benar tapi menurut saya kebanyakan salahnya(Ingat !!! ini hanya pendapat saya,gak tahu dengan pendapat pembaca).Kenapa saya berpendapat demikian?(pasti bertanya-tanya kan?hehehe),saya berpendapat demikian karena saya telah banyak mengetahui pola pikir manusia termasuk pola pikir yang ada di dalam diri saya sendiri. Manusia di ciptakan dengan memiliki iman,akal pikiran dan nafsu (hayoo...sudah bisa tebak belum apa yang akan saya bahas?hehehe), karena hal itu pandangan manusia dalam hidup harus di pertimbangkan. Jika manusia memakai akal pikirannya dengan iman sudahlah pasti pandangan tentang hidup itu benar karena iman adalah yang membawa kita dekat kepada Allah,Tuhan yang menciptakan segalanya sedangkan manusia yang memakai akal pikirannya memakai nafsu sudah pasti pandangan tentang hidup itu salah karena nafsu(nafsu ada yang baik dan buruk) yang manusia miliki lebih banyak di kuasai syaithan dan syaithan itu bertugas untuk menghancurkan pola hidup manusia hingga para manusia benar-benar tersesat dan bisa di ajak untuk menemani syaithan tinggal di dalam neraka,na'udzubillah (hayoo...siapa yang mau seperti itu?). Bagaimana jika memakai dua-duanya yaitu iman dan nafsu?
Saya juga bingung sih dengan yang 1 ini tapi akan saya coba utarakan pendapat saya. Iman kan membawa pada kebaikan dan nafsu membawa pada keburukan jika di padukan akan menjadi hal yang membingungkan,di lain sisi ada benarnya tapi di sisi lainnya ada salahnya juga,(kaya manusia setengah jadi saja ya alias bukan pria bukan juga wanita yaudah namanya jadi laki-laki bimbang deh,hehehe), pasti ada yang bertanya contoh tentang hal ini. Baik saya akan beri contohnya,berikut contohnya : di indonesia ini banyak sekali pro kontra dalam masalah agama seperti haramnya rokok,bid'ahnya maulid nabi,dll. Nah....Dalam permasalahan seperti itu sering berperan iman dan nafsu dalam pola pikir ( sudah ngerti kah?kalau sudah gak usah di bahas ya,hehehe tapi tapi bercanda koq,pasti tetap akan saya bahas ^.<), kalau pakai nafsu saja gak mungkin memakai dalil-dalil dalam Al Quran dan Assunah kan?Maka dari itu saya libatkan iman. Banyak yang menjelaskan tentang suatu hukum dan kesesatan sebuah agama dengan memakai dalil-dalil dalam Al Quran dan Assunah tapi banyak yang menyelipkan nafsu dalam perkataan atau penjelasannya dan akhirnya yang ada hanya perdebatan tiada akhir karena 1 sama lain tidak ada yang mau mengalah dan tanpa sadar akhirnya yang di debatkan bukanlah kebenaran untuk umat banyak melainkan hanya diri yang tak mau di salahkan. Mungkin di antara 2 pendapat memang salah satunya ada yang benar tapi siapa yang tahu kecuali Dia yang Maha Mengetahui jadi tak usah di perpanjang bila memang tak ketemu titik tengahnya dan serahkan saja pada yang Maha Mengetahui yaitu Allah Azza Wa Jalla



2. Sesuai syari'at kah kita hidup? (eh...ternyata dalam pertanyaan yang ke 1 belum sempat di bahas jadi di bahas di sini saja deh)

Bila saya di tanya,"Sudah syar'i kah kamu hidup?" , saya hanya mampu menjawab," belum dan sangat belum."
Bagaimana dengan para pembaca?sudah syar'i belum?(pasti sama ya dengan saya)

Susah memang malah sangat susah apalagi di waktu usia remaja atau belum menikah menjalani hidup secara syar'i hanyalah khayalan belaka tapi yang menikah tidak karena Allah juga pasti sangatlah jauh dari kehidupan syar'i bahkan mungkin tak ada sama sekali suasana islamnya
jadi,bagaimana menjalani kehidupan secara syar'i?. Contohlah saja tata cara hidup para aulia atau orang-orang yang mencintai dan dekat dengan Allah seperti kyai,ustadz,dll. Eh...eh... tapi di zaman sekarang sulit juga sih membedakan kehidupan yang benar dan salah di kalangan para kyai,ustadz,dll. Bukan su'udzon tapi hal itu sudah terbukti dengan perbuatan para petinggi agama atau yang mengaku mengerti agama tapi kehidupannya sama saja dengan manusia pada umumnya,banyak yang arogan,anak-anaknya di biarkan bebas pacaran,tidak menutup aurat,dll (pasti pada bertanya,"terus kita harus contoh kehidupan siapa?"). Bukan mencontoh tapi hiduplah sesuai dengan apa yang Allah telah tetapkan,jalankan perintahNya dan jauhi laranganNya. Memang sangat sulit menjalaninya karena ada syaithan yang terus menggoda hati tapi sulit bukan berarti tak bisa kan? jadi,yuk...kita sama-sama jalanin hidup ini dengan syar'i biar kita semua tidak terasa berat dalam menjalaninya.

3. Apakah benar yang kita hadapi adalah hal yang terberat?

Banyak sekali yang mengeluh tentang hal ini dan mungkin saya juga termasuk
contoh : "koq masalah saya terasa sangat berat ya? susah saya menghadapinya "
Apakah benar sangat berat?(berapa kilo?hehehe)
Sudah seberapa besar upaya yang di lakukan?(gunung kali ya besar,hehehe)

contohnya kisah Nabi Ayub A.S ,beliau terserang penyakit yang begitu parah namun beliau tak pernah mengeluh

percakapan Nabi Ayub A.S dengan istrinya Siti Rahma
Siti Rahma : kenapa engkau wahai suamiku tak meminta kesembuhan kepada Allah?Yang pasti do'amu akan di kabulkan karena engkau adalah Nabi
Nabi Ayub : wahai istriku,saya malu kepada Allah jika saya minta kesembuhan kepada Allah atas penyakit yang baru beberapa tahun ini sedang saya sudah di beri sehat berpuluh - puluh tahun

subhanallah,perkataan para Nabi memang sangat indah dan mulia.
Sangat beda dengan kita ya padahal sama-sama manusia,kita mah baru sakit beberapa menit saja sudah mengeluh yang gak karuan.

dalam menghadapi suatu masalah kita sebagai manusia memang sangat sering mengeluh dan banyak pula yang putus asa. Hal itu terjadi lantaran kita tak menyertakan Allah dalam hidup kita? Allah di hubungin kalau lagi susah saja,kemana kita waktu sedang jaya dan punya kesenangan tiada tara? ingatkah kepada Allah?

Ketika senang kita lupa kepada Allah yang telah memberikan kesenangan itu,seolah-olah hidup kita yang punya,astagfirullahal'adzim

yang paling gawat bila mikir begini "Allah sudah gak sayang lagi kali ya sama saya" astagfirullah
segitunya kah kita kepada Allah?
Sadarkah bahwa hidup ini sudah menjadi bukti kasih sayang Allah kepada kita? Malaikat saja iri kepada manusia ketika manusia di jadikan khalifah di bumi oleh Allah

nafas,rezeki,dan semua yang ada di bumi pun bukti kasih sayang Allah kepada kita,apalagi jika Allah anugerahkan wajah yang rupawan,harta yang berlimpah,dan ilmu yang bermanfaat
apa itu semua masih kurang?
kurang malah sangat kurang tapi itu bagi manusia yang tak mau berpikir.

4. Banyakkan mana waktu untuk Allah atau untuk dunia?

Jika di beri pertanyaan itu pasti banyak manusia menjawab termasuk aku dengan jawaban "untuk dunia"
tak tahu terima kasihnya kita kepada Allah yang sudah memberi kepercayaan kepada kita untuk menempati bumi,kemana rasa syukur kita?
Jika waktu yang di berikanNya di habiskan hanya untuk dunia yang sementara ini

detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam,hari demi hari,minggu demi minggu,dan bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun,selama itu kita lebih banyak gunakan untuk dunia

bukankah antara dunia dan akhirat harus seimbang?
1 hari itu 24 jam berarti harus 12 jam dunia 12 jam akhirat tapi bukan bilangan seperti itu yang seimbang menurut Allah karena di dalam waktu itu pasti ada kalanya kita istirahat.

Seimbang menurut Allah yaitu mampu menyeimbangkan antara dosa dan pahala,antara perbuatan baik dan buruk,dll. kenyataan yang ada kita lebih sibuk untuk mengumpulkan uang daripada pahala,kita lebih senang investasi pada manusia daripada investasi pada Allah,dsb.

Segitu sibukkah kita hingga tak bisa berbicara pribadi di waktu-waktu tertentu oleh Dia yang Memberi Waktu?

Waktu dhuha yang mempunyai jaminan surga saja tak mau melaksanakan dengan alasan sibuk dengan urusan dunia,Waktu tahajud yang dimana Allah turun hingga ke langit dunia manusia enggan bangun yang berarti sama saja tak mau bertemu dan berbicara dengan Allah dengan alasan ngantuk,capek,dll


5 waktu yang telah di tetapkan wajib saja masih di lalaikan bahkan di tinggalkan
lamakah dan beratkah menjalankan yang 5 waktu itu?
Dalam 1 shalat itu cuma membutuhkan minimal 5 menit bahkan ada yang cepat banget hingga selesai shalat dalam waktu 2 - 3 menit,jika waktu yang di gunakan 5 menit di kalikan 5 waktu jadi waktu yang di gunakan ibadah hanya 25 menit
Apa artinya waktu 25 menit dari waktu 24 jam?
Tidak bisakah kita menyisihkan waktu untuk ibadah sunah seperti waktu dhuha dan tahajud?

apa sebenarnya mau manusia?
Mau surga tanpa ibadah?
Mau surga tanpa menjalankan perintahNya?
Kalau begitu ingin manusia buat saja dunia dan kehidupan sendiri yang tanpa aturan dan bebas mau berbuat apa saja.

5. Banyakkan mana perbuatan dosa atau pahala?

Wah...Wah...Tak usah di tanya lagi ini mah,pasti banyakkan dosanya,di lihat dari pemakaian waktu saja sudah terlihat betapa sedikit waktu yang di gunakan untuk ibadah dan ibadah itu kan tempat untuk mengumpulka ibadah

kerja kan ibadah?
senyum juga ibadah?

Kerja memang ibadah tapi jika di niatkan karena Allah,sudahkah niatnya karena Allah?
Saya rasa belum,banyak yang kerja dan menuntut ilmu semata-mata hanya tuntutan dunia yang mengharuskan kita melakukan dunia dan apalagi jika niatnya hanya uang,ah...itu mah sudah pasti bukan ibadah.

Untuk senyum sama halnya dengan kerja harus di niatkan karena Allah yaitu membahagiakan orang yang kita jumpai tapi bukan untuk tebar pesona kepada lawan jenis kalau niatnya begitu mah tak ada nilai ibadahnya sama sekali malah yang ada hanyalah dosa karena sudah melihat lawan jenis dengan penuh gelora asmara atau lebih tepatnya sih kayanya pakai nafsu deh,hehehe

6. Lebih sering ingat Allah apa hal duniawi?

Xixixi...Ketawa dulu ah aku,pasti sudah pada tahu jawabannya
ya,benar jawabannya adalah dunia

kita lebih sering mengingat dunia,orang tua mengingat anak wajar,suami/istri mengingat istri/suami juga wajar yang gak wajar itu mengingat seseorang yang bukan muhrim apalagi kalau sudah sampai bicara,"kau di hatiku nomor 1" aih....sungguh kata yang tak beriman,Allah kau kemanain kalau si dia sudah jadi nomor 1?

Yang wajar saja gak boleh mengalahkan Allah apalagi yang tidak wajar,aduh....manusia ini aya-aya wae

yang aneh dari manusia,sudah banyak dosa,sibuk dengan dunia,jarang ingat Allah eh kalau berdo'a malah minta do'anya cepat-cepat di kabulkan
Nabi Ibrahim saja waktu minta anak harus menunggu 15 tahun, Lah...Kita tak punya gelar apa-apa mau minta do'anya cepat-cepat di kabulin
eh ada yang teriak,"gua punya gelar kali,gelar gua SE,SH,Mpd,Ma,dll". Kalau ada yang bilang begitu aku hanya bisa tertawa dalam hati saja,hehehe

sabar saja dalam menanti do'anya di jabah,kaya yakin saja do'anya itu terbaik untuk diri sendiri,kan Allah yang Maha Mengetahui jadi yaudah lah kita serahkan saja kepada Allah,kita terus husnudzan kepada Allah meski yang menimpa kita adalah hal tidak kita sukai

sudah dulu ya
semoga bermanfaat,maaf bila ada kata yang tak berkenan di hati
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Writen by Syamsul Rohmadian

Sabtu, 14 April 2012

Alasan, Alasan, dan Alasan. Alasan Menjadi Andalan

Alasan, Alasan, dan Alasan. Alasan Menjadi Andalan

oleh Syam Soel pada 14 Juni 2011 pukul 20:28 ·
Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

ana membuat note ini karena telah bosan melihat alasan - alasan yang di lontarkan seorang insan untuk pembelaan dirinya sendiri

inilah alasan - alasan yang menjadi andalan manusia

* Namanya Juga Manusia

Mang kenapa sih sama manusia?
Ada yang salah dengan manusia?
Kayanya manusia gak ada benarnya ya?
Mank manusia gak punya petunjuk ya?
Terus guna Al Quran dan hadits apa?

* Manusia Tempatnya Salah & Khilaf

Itu mang benar sob tapi kalau khilaf dan dosa terus menerus sih itu sangat tidak benar

* Makan Dulu Baru Shalat, Kan Kalau Nanti Lapar Bisa Gak Khusyu'

Ah...bisa saja alasan supaya bisa nunda shalat
Kaya kalau sudah makan bisa khusyu' aja dan kaya shalatnya lama aja sampai takut kelaparan gitu.....



* Kan Cuma Sunnah

Aih...aih...ente tahu kan kalau sunnah itu hal yang di kerjakan Rasulullah
Lah...ente umatnya siapa?
Yang jadi panutan ente siapa?

* Ibadah Mah Semampunya Aja

Mang ente udah berbuat semampu ente, wan?
Mank ente udah gak kuat lagi untuk ibadah?

Mungkin ini hanya sebagian alasan dari banyaknya alasan

Jangan jadikan alasan sebagai keuntungan untuk diri sendri ya sob
Maaf bila ane salah

Tolong jangan emosi dulu, coba pelajari dengan iman, jangan dengan nafsu

Makasih udah mau baca
Semoga bermanfaat ^_^


Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Benarkah Telah Bersyukur?

Benarkah Telah Bersyukur?

oleh Syam Soel pada 17 Maret 2011 pukul 5:46 ·

Apakah benar kita bersyukur?


Apakah benar kita tidak kufur nikmat?


Bersyukur itu apa sih?
Menurutku bersyukur itu tak mengenal kata mengeluh, bersyukur itu tidak menyalahkan Allah , dan bersyukur itu selalu mensyukuri apa yang ada dalam hidup tak memandang itu baik atau buruk baginya.

Lalu kufur nikmat itu seperti apa?
Menurutku kufur nikmat itu tak pernah mensyukuri terhadap apa yang telah di berikan oleh Allah dan membanding - bandingkan dengan yang lain.

Di antara ini ada beberapa contoh yang mungkin tanpa di sadari kita ini tidak bersyukur

1. Panas

kata sering keluar dari lisan
"ah...panas banget sih"
"malas keluar ah panas sih"
dan lain - lain

pernahkah kita berpikir bahwa panas banyak membuat manfaat untuk manusia,contoh :
1. Pakaian bisa cepat kering
2. Usaha yang mengandalkan matahari bisa lebih berkembang
dan lain - lain

2. Hujan

perkataan yang sering terucap dari lisan yang tak berpikir
"huh....hujan,padahal kan aku mau pergi"
"yah...gak kering dah nih pakaian"
dan lain - lain

padahal hujan bisa memberikan manfaat yang cukup besar terhadap kehidupan di bumi,contoh :
1. Tumbuhan dan tanaman jadi tak perlu di siram lagi karena memang sudah di siram
2. Membasahi bumi yang gersang
dan lain - lain

dengan hujan mungkin Allah punya maksud lain, contohnya dari perkataan kita yang "huh...hujan padahal kan aku mau pergi"

dengan hujan kita tak jadi pergi dan karena tak jadi kita bisa menghindar dari sesuatu buruk yang mungkin menimpah kita seperti : kecelekaan, berbuat maksiat, dan lain - lain

Allah sayang banget ya kepada kita

3. Harta

harta sering sekali membuat kita lupa akan kasih sayang yang Allah berikan, kita terus membanding - bandingkan dengan mereka yang lebih dalam memperoleh harta tanpa ingat dengan apa yang kita punya belum tentu di punya oleh orang di bawah kita
Dunia takkan pernah habis bila kita terus melihat ke atas karena sifat manusia yang rendah dan tak punya iman itu selalu tidak puas terhadap apa yang di peroleh

4. Fisik

Mmm....Begini kira - kira yang terucap dari lidah yang tak bertulang tapi sangat tajam
"Andai aja aku kurusan"
"Andai aja aku gemukan"

2 kalimat yang sungguh membingungkan, yang 1 ingin kurusan yang 1 ingin gemukan

bukan cuma bentuk tubuh yang sering di permasalahin tapi kini bentuk rambut dan gigi pun di rubah - rubah bentuk

1 pertanyaan untuk yang merubah?
Apakah menurut kalian Allah bodoh sehingga kalian merubah bentuk yang sudah ada?

Ok...Kalau masalah bentuk tubuh memang bisa di buat alasan untuk kesehatan tapi bagaimana perubahan bentuk gigi dan rambut?

Apakah ada manfaatnya juga?
Apa sih nama alat untuk meratakan gigi?Behel ya?
Untuk apa sih meratakan gigi?
Mang sebelum di ratakan makan bermasalah ya?

Saya rasa gak tuh, banyak tuh orang yang giginya berantakan tapi makannya baik - baik aja malah bukannya pas pemakaian behel makan jadi ribet ya?

Sebenarnya untuk apa sih?
Daripada masang behel yang harganya hingga berjuta - juta mending uangnya buat sedekah kan bisa jadi modal kita di akhir

untuk rambut juga,ngapain coba di lurus - lurusin kalau mang kodratnya keriting?
ngapain juga di warna - warnain?
nanti juga berubah sendiri tuh warna rambutnya


saya menjelaskan hal ini bukan berarti saya lepas dari hal ini tapi saya hanya ingin mengajak kawan semua untuk muhasabah diri terhadap hidup yang kita jalani

sudah benarkah hidup kita?
atau sangat salahkah hidup kita?

mohon maaf bila ada kata yang salah dan mohon maaf bila saya tak bisa seperti apa yang saya bahas dan seperti apa yang kawan tapi sungguh saya sedang dalam proses perubahan diri

do'akan saja saya ya kawan
semoga saya mampu menjadi pribadi yang baik di mata Allah dan mata manusia serta mampu istiqomah berjalan dan berjuang di jalan Allah

sekali lagi mohon maaf bila saya salah
teruslah muhasabah diri karena diri sesosok manusia takkan pernah lepas dari salah dan dosa

ingatkan selalu saya bila saya salah tapi tolong ingatkanlah saya dengan kasih sayang bukan emosi yang meluap - luap

Kebenaran semata - mata datangnya dari Allah dan kesalahan semata - mata datangnya dari kebodohan saya sebagai manusia


semoga bermanfaat
Ana Ukhibukkum Ilaika Fillah

writen by Syamsul Rohmadian

Jumat, 13 April 2012

Siapakah Aku?Bodohkah Aku?Munafikkah Aku?

Siapakah Aku?Bodohkah Aku?Munafikkah Aku? :'(

oleh Syam Soel pada 4 Februari 2011 pukul 14:27 ·


Dalam do'a
Ku memohon perlindunganMu
Dalam tangis
Ku memohon ampunan padaMu

Tiada arti
Tiada tahu bersyukur
PerlindunganMu ku balas kekecewaan
AmpunanMu ku balas dengan dosa

Betapa bodohnya aku
Membenci tapi menyukai
Tak ingin tapi melakukan
Apakah syaithan yang harus selalu di salahkan?

Betapa hinanya aku
CintaMu ku balas penghiatanku
KasihMu ku balas tiada gunanya diriku
Apakah lemah imanku yang harus ku jadikan alasan?

Aku capek
Tapi ku terus melakukan
Aku ingin bebas
Tapi ku tak pernah melawan

Siapakah diri ini sebenarnya ya Rabb?
Munafikkah aku?
Kafirkah aku?
Neraka kah tempat kembaliku?

Bila itu memang takdirku
Bila itu yang pantas untukku
Izinkan aku ya Allah
Izinkan aku

Izinkan aku untuk bisa selalu mengingatkan
Izinkan aku untuk bisa selalu ibadah
Dan izinkan aku untuk bisa membuat orang tersenyum
Meski ku tahu sungguh tiada arti amalanku itu

Meski amalanku habis dengan dosaku
Meski dosaku kan membawaku ke dalam nerakaMu
Tapi biarkanlah mereka yang mendengar nasihatku
Bisa menjalankan apa yang aku sampaikan

Bimbinglah mereka ya Allah
Sentuhlah hati mereka ya Rabb
Jadikan mereka Ahlul Jannah
Jadikan mereka hambaMu yang soleh dan soleha

Apakah ku pantas dapat ampunanMu?
Kau berikan kenikmatan hidup
Namun ku beri Kau kekecewaan yang tak tahu kapan bisa usai
Sungguh bodohnya aku
Sungguh hinanya aku

Do'a yang harusnya hanya Kau yang tahu
Namun ku publikasikan kepada semua orang
Siapakah aku ini ya Allah?
Siapa?

:'(

Malu Namun Pasrah

Malu Namun Pasrah

oleh Syam Soel pada 14 Februari 2011 pukul 7:52 ·


Malu aku kepadaMu ya Allah
Malu aku kepadaMu ya Rabb
Hanya itu yang mampu terpanjatkan
Hanya kata itu yang mampu terucapkan

Tanpa perubahan diri
Tanpa memaksa diri
Hanya mampu berkata
Ya Allah aku pasrah dengan takdirMu

Kata yang baik namun tak baik
Tersimpan makna indah namun ternodai
Apakah aku akan tetap begini?
Itulah tanya hati pada diri

Aku ingin berubah
Namun hidayah tak menyapa
Kata yang benar namun salah
Kata yang cantik namun buruk rupa

Allah memang Rahman
Allah memang Rahim
Namun apakah tak malu?
Ketika diri tak berdaya dengan alasan takdirNya

Hari demi hari ku lalui
Hingga tanpa ku sadari
Usia telah larut
Termakan waktu

Kematian semakin dekat
Dan akhirat pun menanti
Surga kah yang memanggilku?
Neraka kah yang menjemputku?

Kenikmatan indah yang ku tunggu
Siksaan perih yang tak ku harapkan
Namun apakah kita bisa memilih?
Ketika anggota tubuh menjadi saksi

Saksi akan dosa yang terbuat
Saksi dari perbuatan hina yang di lakukan
Apa yang di banggakan?
Apa yang di harapkan?

Pahala tak mendukung
Rahmat tak mampu di raih
Siapkah diri akan siksa yang pedih?
Siapkah diri akan hukuman yang menanti?

Belumlah Jadi Seorang Muslim

Belumlah Jadi Seorang Muslim
oleh Syam Soel pada 14 Februari 2011 pukul 19:40 •

Belumlah jadi seorang muslim
Bila penuh dengan alasan-alasan

Belumlah jadi seorang muslim
Bila jiwa masih di kuasai amarah

Belumlah jadi seorang muslim
Bila raut wajah tanpa senyuman

Belumlah jadi seorang muslim
Bila hati dan pikiran masih terus memikirkan seseorang yang bukan muhrim

Belumlah jadi seorang muslim
Bila usia dewasa masih mengharap uang orang tua

Belumlah jadi senrang muslim
Bila belum mampu membuat orang tua bahagia

Belumlah jadi seorang muslim
Bila raga masih terbaring lemah

Belumlah jadi seorang muslim
Bila belum mampu mengingatkan keluarga,saudara,masyarakat,dan kaum muslim/ah

Belumlah jadi seorang muslim
Bila uang menjadi tujuan hidup

Belumlah jadi seorang muslim
Bila tangis yang membasahi hanyalah karena cinta yang tak dapat ridho Ilahi

Belumlah jadi seorang muslim
Bila hanya mampu mengkhayal tanpa ikhtiar

Belumlah jadi seorang muslim
Bila belum mampu memaksimalkan usaha

Belumlah jadi seorang muslim
Bila pujian yang di harap

Belumlah jadi seorang muslim
Bila dunia yang utama di bandingkan akhirat

Indahnya menjadi muslim yang hidupnya di lakukan semua karena Allah

Mampukah aku menjadi seorang muslim?

Kamis, 12 April 2012

Keadaan Dikeheningan Malam

Keadaan Dikeheningan Malam
oleh Syam Soel pada 18 Februari 2011 pukul 1:33 ·

Malam menyelimuti jiwa
Mata terpejam bak orang tak bernyawa
Lalu terbangun dari mimpi
Menuju nyata yang masih malas di lihat

tutup mata dan pergi kembali
Menyusuri mimpi yang tertunda
Mencoba lari dari gelapnya malam
Menghindar dan tak mau bicara pribadi pada Tuhan

Ketika jiwa rapuh dan lemah
Bangun malam terabaikan
Menuruti dia yang di benci
Tak mau berkorban untuk Dia yang mengasihi

Dering alarm tak terdengar
Telepon teman di abaikan
Serta sms teman hanya sebagai hiasan
Ketika terkalahkan oleh godaan syaithan

Mata tak mampu melihat
Ketika syaithan menguasai diri
Raga lemah tak mampu bangkit
Ketika kenikmatan mimpi menjadi teman sejati

Di lain jiwa
Di lain hati
Di lain raga
Di lain diri

Ketika keheningan malam menemani
Mencoba bangun dari mimpi
Meraih nyata dalam hening
Untuk ibadah kepadaNya

Bergegas menghapus kantuk
Dengan wajah terbasuh wudhu
Larut jiwa dalam ibadah
ketika yang lain masih bermimpi dalam tidurnya

Meski raga terasa letih
Niat ibadah mengalahkan bisikan sang durjana
Bukti cinta pada Ilahi
Ketika mampu menyisihkan waktu ibadah dalam malam yang penuh mimpi

Alarm sebagai ikhtiar
Telepon teman sebagai peringatan
Serta sms teman sebagai pembangkit jiwa
Yang semua itu sebagai penghancur godaan syaitan

Sabtu, 07 April 2012

Betapa Susahnya Menasihati Orang Yang Pacaran



Betapa Susahnya Menasihati Orang Yang Pacaran

oleh Syam Soel pada 1 Maret 2011 pukul 12:22 ·
Bismillahirrahmanirrahim

Siang ini aku akan mencoba mengulas kembali tentang pacaran tapi ini lebih menyudut tentang menasihati orang yang pacaran.
Catatan ini ku buat karena ada adikku di dunia maya yang ingin menasihati temannya tentang pacaran.

Bismillah

Pacaran itu bisa membuat orang buta akan segalanya termasuk buta terhadap sebuah nasihat(yang memakai logika ataupun yang memakai Al Quran dan Assunah)
Mengapa demikian?

Menurutku semua itu karena 1 cinta yang hanya terfokus pada 1 hati yang membuat hati hanya setuju dan mau mendengar terhadap 1 perkataan yaitu perkataan kekasihnya,tidak perduli perkataannya baik atau tidak.

Aku memang belum pernah terjun langsung mencoba yang namanya pacaran (pernah sih tapi dalam dunia maya dan di dunia nyata hanya sebatas TTM) tapi aku mengetahui sifat-sifat mereka yang pacaran.

Kenapa bisa begitu?

Itu karena aku sering menghadapi masalah - masalah tentang pacaran sampai-sampai sekarang aku jadi bosan menghadapinya.

Kenapa bosan?

Bosan karena masalahnya itu lagi itu lagi,hehehe.Masalah pacaran kaya ada 1 jenis aja meski memang banyak jenisnya,seperti :
1. Di selingkuhin
2. Di kekang
3. Beda pendapat
4. Ego yang utama
Dll.
Tapi itu semua seperti 1 jenis karena masalahnya itu itu aja tapi mungkin lebih tepatnya 1 hal kali ya ( tapi koq sama aja ya,wkwkwk ), yang belum aku temui yaitu kasus hingga hamil,na'udzubillah jangan sampai aku ketemu masalah kaya gitu,pusing menghadapinya.


Bagaimana sih cara menasihatinya?

Ini nih yang susah,aku aja sudah berulang kali menasihati orang yang pacaran tapi tak pernah ampuh malah yang ada aku jadi seperti musuh mereka,mereka jadi menjauh dan berubah sifatnya terhadapku

Mudah-mudahan aja mereka bukan seperti kafir yang di sebutkan ciri-cirinya dalam Q.S. Al Baqarah ayat 6-7. Kalau sampai udah di cap sebagai orang kafir oleh Allah maka siap-siap aja menuju neraka. Na'udzubillahi Mindzalik

Bukan cuma susah tapi banyak yang membatah meski kita telah menasihatinya panjang lebar menjelaskannya bahkan memakai ayat-ayat Allah pun masih di bantah,benar dalam firman Allah yang tertulis di Q.S. Al Kahfi ayat 54 "Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah".
Anehnya ketika di nasihati sebagian dari mereka banyak yang bilang " Ia ngerti koq "
ngerti?
Apa benar mengerti?
Ngerti koq masih melakukan sih?
Dan yang anehnya lagi padahal mereka udah tau betapa sakitnya kalau udah kena yang namanya sakit hati tapi mereka tetap mengulanginya lagi mengulanginya lagi entah sampai kapan mau berhenti

Lalu banyak alasan pun terucap ketika gak mau menerima nasihat
1. Takut kesepian
2. Susah keluar karena udah terjebak
3. Pacaran itu asyik
4. Gak gaul
Dll

Kalau udah begitu di nasihati dengan cara apapun tidak ada gunanya dan selanjutnya kita serahkan aja kepada Allah
benar kata orang "Jika Allah belum mengetuk pintu hatinya ia tidak akan mau berubah" tapi jangan salahkan Allah berlaku begitu karena manusia sendirinya lah yang ngeyel,kan udah jelas - jelas Allah melarang pacaran

Semoga bermanfaat
maaf bila ada kata-kata yang tak berkenan