Sabtu, 16 Februari 2013

Nafsu Itu, Kasihan Si Cinta


Wah......... Jika dilihat dari judul pasti sebagian teman banyak yang tahu darimana judul itu saya ambil, terlebih lagi penggemarnya Salim A. Fillah. Ya... Judul itu saya ambil dari salah satu BAB dalam buku karya Salim A. Fillah yang berjudul "Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan" namun disini saya akan menyajikan dengan berbeda dengan apa yang dibahas Salim A. Fillah dalam bukunya.


Kenapa ya judulnya gitu banget?
Mang nafsu dan cinta punya kesamaan ya?
Oh..... Tentu punya kesamaan antara nafsu dan cinta, kesamaannya ialah sama - sama ingin memiliki. Lalu bagaimana membedakan kedua hal tersebut?

Nah... Itulah yang akan saya coba berbagi dengan teman semua. Yang membedakan kedua hal itu (Nafsu dan Cinta) ialah terletak dalam pengaplikasiannya.
Nafsu itu pasti membawa keburukan (beda ya dengan nafsu makan, dan sejenisnya, pasti teman mengerti nafsu apa yang akan saya uraikan) dan menghasilkan buah bernama dosa.

Wah... Wah... Pasti sudah punya gambaran ya mengapa judulnya "Nafsu Itu, Kasihan Si Cinta"?

Yupz... Benar sekali, apa yang dirasakan orang dalam aktivitas pacarannya hanyalah sekedar nafsu belaka namun karena kecerdikan otak manusia dalam hal yang kurang baik nafsu itu disembunyikan dibalik kata "CINTA", oh.. Pantaslah bila saya beri judul "Nafsu Itu, Kasihan Si Cinta", karena cinta dalam dunia pacaran hanya sekedar label yang menipu, yang padahal isinya hanyalah nafsu.

Nafsu Itu, Kasihan Si CintaJujurlah teman tentang apa yang dirasakan? Janganlah pernah mau dibodohi diri sendiri yang sering sekali dikuasai nafsu.
Cobalah berpikir, apa benar yang dirasakan adalah cinta?Cinta tak mungkin membawa pelakunya pada siksaan api neraka, cinta pasti membawa pelakunya kepada indahnya kenikmatan syurga.

Mari kita lihat hadits ini
"Siapapun yang ditikam kepalanya dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh yang bukan muhrimnya."(HR. Tirmidzi).

Aw........ Aw...... Aw......Baru menyentuh saja siksaannya sudah seperti itu apalagi hingga tingkat pelukan, ciuman, dan berhubungan layaknya suami istri, pastinya lebih ih..... Waw ya.
Namun mari kita lihat kenyataan yang ada dalam TKP, pegangan tangan adalah hal yang wajar dalam aktivitas pacaran malah jika tak berpegangan bisa dibilang seperti istilah "Bagai sayur tanpa garam", nah... Garam itu cuma supaya ada rasanya, bumbu dan bahan agar sayur itu lebih mantap itu seperti ciuman, pelukan dan ada deh....... Mungkin itu hanya celotehan konyol yang tak memakai pikiran.Jika pegangan saja sudah di anggap hal yang lumrah terus selanjutnya islammu mau kamu jadikan apa? "KTP doang, hahaha" jawaban dari karakter bodoh yang tak mau berpikir (Galak amat mas !!!).

Hampir tak mungkin kali ya aktivitas pacaran itu tak dibumbui pegangan tangan sebab ya...itu seperti yang sudah dibahas bahwa pegangan tangan adalah hal yang lumrah (Hal yang wajib saja kali ya !!!) dalam aktivitasnya.Saya termasuk tipe yang jarang bisa basa - basi. Jadi, mungkin saya akan mengatakan pujian terhadap si do'i hanyalah bualan yang bertujuan untuk mendapatkan dosa (Loh... koq dosa?). Yaiyalah dosa, kan jika memuji si do'i pasti ada inginnya dan inginnya itu tidak terlepas dari hal yang menghasilkan dosa.

Saya akan memasukkan salah satu update status saya yang berisi persamaan tentang si pacar dengan pelacur (Koq gitu banget sih persamaannya?), Hush... Jangan berkomentar dulu, saksikan saja, OK !!!Pelacur dengan si pacar itu memiliki kesamaan yaitu sama - sama bertujuan memuaskan nafsu pasangannya yang tidak halal namun dalam kasus si pacar ini pembayaran yang dilakukan lebih halus yaitu dengan hal yang namanya mentraktir, beli ini beli itu dan selanjutnya si pacar ngomong," Kamu baik banget si ay, aku jadi tambah sayang sama kamu," (Bersandar dipundak pasangannya sambil berpegangan mesra). Moment seperti itu pun takkan pernah dilewatkan pasangannya, nah... Pada kesempatan itu beraksilah nafsu yang menggebu - gebu.

SADARILAH !!!

Lalu, apa sih cinta itu?Seperti yang telah ditulis disalah satu baris dalam pembahasan ini bahwa cinta tak mungkin membawa pelakunya kepada siksaan api neraka dan cinta pasti membawa pelakunya kepada kenikmatan syurga.

Cinta Itu Serius Untuk Menikah
Cinta Itu Tak Menyentuh Yang Belum Halal Untuknya
Cinta Itu Membawa Kedekatan Pada Ilah
Cinta Itu Berharap Mendapat Ridho dan RahmatNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar